5 Tokoh Penting dalam Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Siapa yang tidak mengetahui Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kedua dasar negara ini merupakan aspek penting bagi Indonesia. Setiap harinya para pelajar diminta untuk mengaplikasikan sikap dan sifat yang mencerminkan UUD 1945 dan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya para pelajar baiknya sifat dan sikap ini bisa dilakukan oleh masyarakat luas.
5 Tokoh Penting dalam Perumusan Pancasila dan UUD 1945 |
Banyak cerita panjang sebelum dideklarasikan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Tak sedikit air mata, nyawa serta pengorbanan para pahlawan menjadi saksi betapa berharganya kedua dasar negara ini. Pada tanggal 18 Agustus 1945 secara resmi UUD 1945 di tetapkan sebagai dasar konstitusi negara Indonesia.
Sebagai informasi Undang-Undang Dasar 1945 ini telah mengalami empat kali perubahan yakni, dari tahun 1999-2002. Sebagai takhta tertinggi Negara Indonesia semua lembaga dalam negara harus berpegang teguh pada peraturan ini.
Dari sebuah peristiwa besar kita tidak bisa menutup mata akan pengabdian para pahlawan yang tidak putus asa membela kebenaran hingga sekarang kita bisa hidup dengan tenang dan damai. Berikut tokoh penting dalam perumusan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila :
1. Agus Salim
- Nama : Mashudul Haqyang ( Haji Agus Salim)
- Tanggal Lahir : 8 Oktober 1884
- Tempat Lahir : Kota Gadang, Agam, Sumatra Barat
- Wafat : Jakarta, 4 November 1954
- Ayah : Soetan Mohamad Salim
- Ibu : Siti Zainab
- Istri : Zaenatun Nahar
- Jabatan :
- Menteri Muda Luar Negeri Indonesia Ke-1
- Mentri Luar Negeri Republik Indonesia Ke-3
Haji Agus Salim lahir di Sumatra Barat dari hasil pernikahan pasangan Soetan Mohamad Salim dan Siti Zainab. Sang ayah Soetan Mohamad Salim adalah seorang jaksa cerdas pada masa Hindia Belanda kala itu karena berilmu dan pandai dibidangnya beliau diberikan amanah sebagai Kepala Jaksa Riau di Tanjung Pinang.
Ternyata kecerdasan ayahnya mengalir pada Agus Salim yang mana sudah pintar sedari kecil, Agus Salim kecanduan belajar hingga sangat erat dengan buku-buku masa itu. Pendidikan sekolahnya di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah anak eropa dilanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS). Setelah menjalani sekolah di HBS Ia mendapatkan gelar alumnus terbaik disana.
Kepandaian Agus Salim yang cepat menguasai bahasa juga komunikasi membuat karir nya di politik cemerlang, beliau bergabung ke PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bahkan tergabung dalam Panitia Sembilan, kelompok yang merumuskan pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
2. Mr. Mohammad Yamin
- Nama : Mohammad Yamin
- Tanggal Lahir : 24 Agustus 1903
- Tempat Lahir : Sawahlunto, Sumatra Barat
- Wafat : Jakarta, 17 Oktober 1962
- Ayah : Oesman Baginda Khatib
- Ibu : Siti Saadah
- Istri : Siti Sundari
- Jabatan :
- Menteri kehakiman Indonesia Ke-6
- Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Ke-8
- Mentri Penerangan Indonesia Ke-14
Pendidikan Mohammad Yamin dimulai dari Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang, lalu ke Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta. Yamin ingin melanjutkan pendidikan ke Leiden, Belanda tapi keinginanya harus diurungkan karena ayahnya meninggal dunia saat itu. Akhirnya Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta sekarang berubah nama menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Mohammad Yamin pernah terpilih menjadi anggota BPUPKI saat Ia bertugas di Pusat Tenaga Rakyat. Beliau merupakan tokoh yang jasa nya tak bisa dilupakan. Salah satunya saat usulannnya pada sidang BPUPKI yang pertama perihal peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan serta kesejahteraan rakyat.
3. Abdul Wahid Hasyim
- Nama : Abdul Wahid Hasyim
- Tanggal Lahir : 1 Juni 1914
- Tempat Lahir : Jombang, Jawa Timur
- Wafat : Cimahi, 19 April 1953
- Ayah : K.H Hasyim Asy’ari
- Ibu : Nyai Nafiqah
- Istri : Solichah
- Jabatan :
- Menteri Agama
- Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Ke-8
- Mentri Penerangan Indonesia Ke-14
Abdul Wahid tidak pernah mengikuti sekolah umum yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda kala itu tapi bukan berarti intelektualnya rendah. Beliau sangat pandai dalam berbahasa Inggris dan Belanda. Pernah belajar Bahasa Arab hingga fasih.
Masa kecil beliau menuntut ilmu di Madrasah Salafiyah di Pondok Pesantren Tebuireng. Karena ketekunannya Ia berhasil mengkhatamkan Al Quran pada usia 7 tahun. Setelah dirasa cukup menimba ilmu dan lulus dari madrasah Ia diminta mengajar para santri pesantren.
Dalam perumusan dasar negara beliau mempunyai peranan yang tidak bisa diabaikan. Dengan kecerdasannya Abdul Wahid Hasyim menyetujui perubahan rumusan sila pertama dari Pancasila.
4. Mohammad Hatta
- Nama : Mohammad Hatta
- Tanggal Lahir : 12 Agustus 1902
- Tempat Lahir : Jombang, Jawa Timur
- Wafat : Jakarta, 14 Maret 1980
- Ayah : Muhammad Djamil
- Ibu : Siti Saleha
- Istri : Rahmi Rachim
- Jabatan :
- Menteri Agama
- Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Ke-8
- Mentri Penerangan Indonesia Ke-14
Mohammad Hatta melalui pendidikan formal di sekolah swasta lalu berpindah ke sekolah rakyat namun ia kembali berpindah ke SMA Negeri 1 Padang. Di kota kelahirannya beliau mengetahui para pedagang yang cukup aktif dalam Serikat Oesaha dan juga aktif dalam Jong Sumatranen Bond sebagai bendahara.
Karir nya menanjak saat ia sering ikut serta berbagai pertemuan dan diskusi politik. Secara perlahan tapi pasti karirnya di politik semakin cemerlang. Kemampuannya dalam menganalisa dan komunikasi juga analisis membuatnya memegang tugas penting sebagai anggota BPUPKI.
Menyumbang ide dan gagasan terhadap isi dari piagam jakarta yang selanjutnya isi Piagam Jakarta itu merupakan bagian dari UUD 1945.
5. Soekarno
- Nama : Soekarno
- Tanggal Lahir : 6 Juni 1901
- Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur
- Wafat : Jakarta, 21 Juni 1970
- Ayah : Raden Soekemi Sosrodihardjo
- Ibu : Ida Ayu Nyoman Rai
- Istri : Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, Heldy Djafar, Fatmawati Soekarno
- Jabatan :
- Menteri Agama
- Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Ke-8
- Mentri Penerangan Indonesia Ke-14
- Seokarno adalah salah satu anak dari pasangan Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai, pertemuan mereka dimulai dari ayah Soekarno bertemu dengan ibu nya di Sekolah Dasar Pribumi Singaraja, Bali.
Pendidikan Soekarno dimulai di Tulung Agung lalu pindah ke Mojokerto. Beliau dimasukkan ke Eerste Inlandse School. Setelahnya beliau dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS). Hal ini dilakukan agar Soekarno mudah masuk di Hoogere Burger School (HBS).
Di Hoogere Burger School (HBS) Soekarno bertemu banyak tokoh dari Sarekat Islam dan organisasi lainnya. Dari situ lah rasa semangat nasionalisme Soekarno membara. Dengan kecerdasan juga ketekunan Soekarno mulai menghadiri diskusi dan pertemuan dengan banyak tokoh hingga terpilihnya di berbagai organisasi besar negara.
Masih banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dalam satu waktu, tapi pada garis besarnya para pahlawan sangat berjasa pada negara. Kita bisa hidup tenang dan damai tidak terlepas dari jasa mereka kala itu. Masa-masa perumusan Undang-Undang 1945 dan Pancasila adalah masa terpenting negara. Semoga kita dapat terus menjaga ketertiban Negara Indonesia.
0 Response to "5 Tokoh Penting dalam Perumusan Pancasila dan UUD 1945"
Post a Comment